Melihat keadaan sekarang niai-nilai kearifan lokal di era milenial mulai terpinggirkan karena adanya arus globalisasi yang melanda Negeri ini khususnya dikalangan pemuda, sebelum berbicara mengenai arus globalisasi yang perlu diketahui apa latar belakang terjadinya hal tersebut???. Jika kita merujuk kepada sejarah sebelum barat mengalami kemajuan, paradaban barat merupakan peradaban yang terbelakang , masa itu dikatakan sebagai zaman kegelapan (Dark Age).
Selama berabad-abad barat menjadi peradaban yang terbelakang sampai mereka menyadari bahwa perlu ada perubahan, sehingga orang-orang barat kemudian sepakat untuk melakukan perubahan total dimana era ini dinamakan dengan era pencerahan (Renaisance). Dari sinilah barat mulai mengalami kemajuan, ilmu pengetahuan dan teknologi mulai berkembang di barat,  ideologi-ideologi baru seperti sekularisme, liberaliseme dan lain-lain yanga merupakan prouduk dari barat  kemudian diadopsi oleh Negara-negara non barat.
Karena kemajuan yang telah dicapai oleh barat, masyarakat non barat kemudian berkiblat kepada barat khususnya pemuda. Pemuda mulai berasumsi bahwa dengan melakukan Westernisasi maka kita akan menjadi masyarakat yang maju, hal inilah yang meyebabkan kenapa pemuda kagum pada orang barat dan gaya hidupnya.  Dalam buku The Clash Of Civilization yang ditulis oleh Samuel P Huntington dijelaskan ada tiga hal yang diadopsi oleh masyarakat-masyarakat non barat yaitu:
1.Fun (kesenangan) jika kita melihat sekarang orang mencari kesenangan dengan menonton darama korea, karaoke dan lain-lain.
2. Food (Makanan), menjadi kebanggan tersendiri jika kita makan di restoran multi nasional seperti KFC, MC Donald dan lain-lain. Padahal jika kita belanja diperusahaan tersebut yang kita perkaya adalah orang-orang asing seharusnya belanja di perusahaan tersebut dibatasi.
3. Fashion (Gaya), dalam dunia fashion pun kita sudah terbaratkan karena cara berpakaian kita sudah ala barat sepert rok mini, bikini dan lain-lain.
Dari ketiga hal tersebut menandakan bahwa secara budaya kita sudah terbaratkan. Yang menjadi pertanyaan apakah dengan mengadopsi budaya barat kita akan menjadi masyarakat yang maju? jawabanya “Tidak” karena Westernisasi itu beda dengan Modernisasi, walaupun keduanya selalu beriringan. Jika ingin maju yang perlu dilakukan adalah Modernisasi seperti mempelajari ilmu pegetahuan dan teknologi yang berkemabang pesat di barat, kita  tidak perlu melakukan Westernisasi, karena kita memiliki kearifan lokal tersendiri. Turki sudah menjadi Refleksi bagi kita pada tahun 1924 pemuda turki mulai berkiblat pada barat dengan mengadopsi kebudayaan barat mulai dari pola hidup, hingga cara berpakaian hampir se abad lamanya mereka terbaratkan. Pun mereka tidak mengalami kemajuan. Dan juga menjadi Refleksi bagi kita adalah jepang, buktinya jepang tetap maju tanpa terbaratkan.
Jadi pelajaran yang bisa diambil untuk  menjadi masyarakat yang maju kita harus terbuka dengan Modernisasi disamping kita menerima Modernisasi, identitas (kebudayaan) kita harus pula dijaga karena dengan budaya orang mengenal siapa kita.

Penulis: Muhammad Alman. G